www.fokusnasional.id – Pemerintah Kabupaten Pangandaran baru-baru ini meluncurkan program bantuan modal usaha produktif bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan total nilai Rp222 juta. Inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat sektor ekonomi lokal dan membantu para pelaku usaha dalam menghadapi tantangan yang diakibatkan oleh kondisi ekonomi yang tidak menentu.
Peluncuran program tersebut dilaksanakan di Gedung IC Pangandaran pada Kamis, 19 Juni 2025, dan dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat. Dengan adanya bantuan ini, diharapkan para pelaku UMKM dapat mengembangkan usaha mereka dengan lebih baik dan memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar.
Bupati Pangandaran, Hj. Citra Pitriyami, dalam sambutannya menekankan pentingnya dukungan terhadap usaha mikro yang produktif. “Semoga bantuan ini tidak hanya menjadi modal, tetapi juga menjadi motivasi untuk memajukan ekonomi masyarakat,” ungkapnya dengan penuh harapan.
Strategi Pemulihan Ekonomi Melalui Dukungan UMKM yang Kuat
Bantuan modal usaha ini diharapkan dapat berfungsi sebagai alat untuk pemulihan ekonomi yang lebih luas. Dalam situasi yang sulit, UMKM menjadi salah satu pilar utama yang dapat membantu mempercepat perbaikan dan pertumbuhan ekonomi lokal.
Citra menyatakan bahwa pemulihan ekonomi tidak bisa dilakukan secara instan. “Kami percaya bahwa dengan dukungan yang tepat, para pelaku UMKM akan mampu bertahan dan bahkan berkembang,” ujarnya. Strategi ini memperlihatkan pentingnya peran serta masyarakat dalam menggerakkan roda perekonomian daerah.
Komitmen untuk mengelola dan memantau penggunaan dana bantuan sangat diharapkan agar dapat memberikan dampak positif seiring berjalannya waktu. Dengan transparansi yang tinggi, masyarakat bisa mengetahui bagaimana penggunaan dana tersebut demi keberlanjutan usaha mereka.
Dukungan Informasi dan Akuntabilitas dalam Pengelolaan Zakat
Bupati Citra juga menekankan urgensi keterbukaan informasi dalam pengelolaan dana zakat. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). “Melalui laporan bulanan yang transparan, masyarakat akan lebih memahami manfaat dari zakat yang dikelola,” katanya.
Ketua BAZNAS Pangandaran, Hendri Sugandi, menambahkan bahwa laporan yang rutin penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya zakat. “Akses informasi yang baik tentang zakat dapat mendorong lebih banyak individu untuk berpartisipasi dalam gerakan sosial ini,” tuturnya.
Dalam fase ini, Hendri juga mengungkapkan kekhawatiran mengenai rendahnya realisasi zakat dari kalangan pegawai negeri sipil (ASN) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K). Dengan potensi zakat yang sebenarnya mencapai Rp500-700 juta per bulan, saat ini pengumpulan yang tercatat masih jauh dari harapan.
Potensi Sektor Usaha yang Belum Optimal dalam Pengumpulan Zakat
Penting untuk dicatat bahwa sektor perhotelan dan restoran di Pangandaran memiliki potensi besar untuk kontribusi zakat. Namun, menurut Hendri, kontribusi dari sektor ini masih belum maksimal, meskipun keberadaan mereka sangat prominent di daerah ini.
Banyak pemilik hotel berasal dari luar daerah, yang berarti kontribusi zakat mereka tidak sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat lokal. “Jika para pemilik hotel diwajibkan untuk menyalurkan zakat di Pangandaran, akan ada dampak signifikan bagi perekonomian masyarakat setempat,” ucap Hendri.
Dengan harapan tersebut, dia juga berharap agar Bupati dan para pemangku kebijakan dapat mendorong peningkatan kesadaran akan pentingnya zakat di kalangan ASN, P3K, serta pelaku usaha lokal. Partisipasi aktif dari mereka akan sangat berpengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan di Pangandaran.
Transparansi dan Akuntabilitas untuk Masa Depan Lebih Baik
Sebagai akhir, Hendri menekankan bahwa BAZNAS selalu siap untuk memberikan laporan bulanan sebagai bentuk komitmen terhadap transparansi. “Kami ingin membangun kepercayaan publik melalui akuntabilitas yang lebih baik dan keterbukaan informasi,” ujarnya.
Guna memastikan pengelolaan zakat yang efektif dan efisien, BAZNAS juga berupaya untuk menjalin kerjasama dengan berbagai pihak. Hal ini dimaksudkan agar program-program yang diluncurkan tidak hanya menjangkau segelintir orang tetapi bisa melibatkan lebih banyak lapisan masyarakat.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan program bantuan modal usaha produktif serta inisiatif lain dalam pengelolaan zakat dapat memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Pangandaran dalam jangka panjang.
