Pembawa acara dan pengusaha ternama, Ruben Onsu, baru-baru ini mengumumkan bahwa ia batal berangkat haji tahun ini. Melalui siaran langsung di akun media sosialnya, Ruben mengungkapkan rasa kecewa dan penyesalannya setelah mempersiapkan segala perlengkapan untuk ibadah di Tanah Suci. Meskipun demikian, Ruben berusaha untuk menerima kenyataan bahwa keberangkatannya tidak terlaksana.
Bagi banyak orang, perjalanan haji adalah impian yang sangat berarti. Namun, takdir berkata lain bagi Ruben. Ia menyampaikan bahwa ia telah mengikhlaskan keadaan ini dan percaya bahwa segala sesuatu terjadi sesuai rencana Tuhan. Dalam penutup penuturannya, ia mencatat bahwa pengalaman ini menjadi bagian penting dari pembelajaran spiritualnya sebagai seorang mualaf yang mendalami agama Islam.
Ruben Onsu Batal Berangkat Haji, Masalah Visa menjadi Penghalang
Ruben seharusnya berangkat ke Makkah pada 30 Mei 2025 menggunakan jalur visa khusus, yaitu visa furoda—dokumen yang dikeluarkan langsung oleh pemerintah Arab Saudi dan tidak termasuk dalam kuota resmi oleh pemerintah Indonesia. Sayangnya, menjelang hari keberangkatan, visa tersebut belum juga diterima.
Situasi ini bukan hanya dialami oleh Ruben, tetapi juga oleh banyak calon jemaah haji lainnya yang mengandalkan jenis visa yang sama. Pemerintah Arab Saudi pun telah menutup proses penerbitan visa furoda untuk tahun 1446 H/2025 M, yang berdampak luas pada ribuan calon jemaah, termasuk sejumlah artis terkenal. Walaupun ada rasa kekecewaan yang menghampiri, Ruben masih mampu bersikap tenang dan menganggap visa tersebut sebagai hadiah yang bermanfaat dalam perjalanan spiritualnya.
Keikhlasan dalam Menghadapi Ujian
Dalam penyampaian terbarunya, Ruben menjelaskan bahwa ia tetap optimis jika suatu saat ada kabar baik dari pihak travel yang mengurus keberangkatannya. “Kalau semisal nanti ada kabar bisa berangkat, saya tinggal berangkat karena sudah siap,” ujarnya. Namun, saat batas waktu 1 Juni 2025 tiba dan belum ada kepastian, Ruben telah memilih untuk menerima kenyataan ini dengan hati yang lapang.
Ia menekankan sikap ikhlas yang diambilnya sebagai seorang yang masih terus belajar dalam hidup. “Saya menikmati semuanya yang Allah tentukan,” tuturnya dengan penuh pengharapan. Sikap tenang dan positif Ruben menjadi inspirasi banyak orang yang juga menghadapi berbagai ujian dalam hidup mereka. Dengan tetap menjaga semangat ibadah dan bersyukur, Ruben menunjukkan bagaimana seharusnya menjalani hidup dengan optimisme meskipun harapan belum terwujud.
Aktivitas Ruben Terus Berlanjut
Aktivitas Profesional yang Tetap Berjalan
Menariknya, meski Ruben batal berangkat haji, ia masih aktif menjalani berbagai kegiatan profesional. Ia tetap tampil sebagai presenter acara televisi “Brownis”, menegaskan bahwa ia belum pergi ke Tanah Suci. Sementara sebelumnya, Ruben telah mengadakan walimatus safar dan pengajian sebagai persiapan spiritual. Kini, semua rencananya menjadi kenangan berharga yang tetap ia syukuri sebagai langkah mendekatkan diri kepada Tuhan.
Hikmah di Balik Kejadian
Meskipun Ruben Onsu belum jadi berangkat haji, ia tetap berkomitmen untuk merayakan Idul Adha dengan penuh kekhusyukan. Ia berencana merayakan hari besar tersebut di masjid dan mushola terdekat sebagai pengalaman baru yang selama ini belum pernah ia rasakan. “Pokoknya, jangan berhenti bersyukur dan terus meminta. Ibadah harus terus dilakukan. Nanti Allah yang akan menunjukkan jalannya. Rencana-Nya pasti lebih baik,” ujarnya, menggambarkan keyakinannya yang mendalam.
Ruben mengingatkan bahwa penting untuk menjaga harapan dan terus berserah pada kehendak Tuhan. Meskipun gagal berangkat secara fisik, semangat hajinya tetap ada dalam hatinya. Pengalaman ini memberikan pelajaran berharga bagi Ruben dan bagi banyak orang tentang pentingnya sikap ikhlas dan bersyukur dalam menghadapi setiap ujian hidup.
Sikap dan keputusan Ruben Onsu yang menerima kenyataan ini menunjukkan kedewasaan hibrida antara spiritualitas dan profesionalisme. Batalnya keberangkatannya bukanlah akhir dari perjalanan spiritual, melainkan langkah awal menuju pengalaman iman yang lebih mendalam. Ini adalah contoh nyata bahwa perjalanan setiap individu tidak selalu mengikuti rencana, tetapi menjalani dengan penuh pengharapan dan keikhlasan adalah kunci untuk menemukan makna sejati dalam kehidupan.