Fokus Nasional
  • Login
  • Home
  • Teknologi
  • Properti
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Historia
SUBSCRIBE
No Result
View All Result
  • Home
  • Teknologi
  • Properti
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Historia
No Result
View All Result
Fokus Nasional
No Result
View All Result
Home Historia

Sejarah Kawasan Hutan Cikoneng Ciamis dan Awal Mulasnya

by admin
Mei 25, 2025
Reading Time: 3 mins read
0 0
0
Sejarah Kawasan Hutan Cikoneng Ciamis dan Awal Mulasnya

RELATED STORIES

Sejarah Gunung Parang Purwakarta yang Dipenuhi Mitos dan Cerita Rakyat

Sejarah Gunung Parang Purwakarta yang Dipenuhi Mitos dan Cerita Rakyat

Mei 24, 2025
Sejarah Taman Topi Bogor, Ikon Rekreasi Legendaris di Kota Hujan

Sejarah Taman Topi Bogor, Ikon Rekreasi Legendaris di Kota Hujan

Mei 23, 2025

Cikoneng adalah desa yang terletak di Kecamatan Cikoneng, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Lokasinya berjarak sekitar 450 meter dari pusat kecamatan dan 9,5 kilometer dari pusat kota Ciamis. Sebelum menjadi pemukiman, daerah ini dulunya merupakan hutan. Seiring dengan datangnya masyarakat, wilayah ini berubah menjadi tempat tinggal yang kini dikenal sebagai Desa Cikoneng.

Dari zaman penjajahan Belanda, masyarakat setempat membangun permukiman ini untuk menghindari ancaman dari pasukan Belanda. Tokoh penting dalam sejarah Desa Cikoneng adalah Eyang Bagus Solihin, yang berkontribusi besar dalam membangun komunitas ini.

Sejarah Cikoneng dan Asal Usul Nama

Nama Desa Cikoneng berasal dari sebuah sumur tua yang dianggap sebagai petilasan atau bekas pemandian Eyang Bagus Solihin. Sumur tersebut dikatakan memiliki air yang berwarna kuning, yang dalam bahasa Sunda disebut “koneng”. Dari sinilah muncul nama Cikoneng, yang terbentuk dari gabungan kata “Cai” (air) dan “Koneng” (kuning).

Air dari sumur berwarna kuning ini masih bisa ditemukan di Kp. Margasari, Desa Cikoneng, dan dianggap memiliki nilai sejarah yang tinggi. Desa ini diperkirakan berdiri sejak tahun 1890 dengan kepala desa pertama, M. Singawinata Demang Singamanggala, yang dikenal dengan julukan Kuwu Bintang. Dia dikenal karena jasanya dalam membangun saluran irigasi dari wilayah Panaragan ke Cikoneng, yang sangat penting bagi pertanian di daerah tersebut.

Struktur Pemerintahan Desa Cikoneng

Sejarah pemerintahan di Desa Cikoneng juga cukup menarik. Sebelum adanya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1979, struktur administrasi desa terdiri dari Kepala Desa, Polisi Desa, Juru Tulis, dan Ulu-ulu. Pada masa itu, tidak ada lembaga musyawarah yang jelas, mengakibatkan pengambilan keputusan dilakukan melalui forum Rapat Salapanan yang dihadiri oleh seluruh masyarakat. Pemerintah desa waktu itu lebih berfokus pada pengaturan dan pengurusan masyarakat.

Dengan diberlakukannya UU No. 5 Tahun 1979, muncul struktur pemerintahan baru yang lebih sistematis, yang mencakup Pemerintah Desa dan Lembaga Musyawarah Desa (LMD). Dalam struktur yang baru ini, Kepala Desa juga berperan sebagai Ketua LMD, mengatur dan mengurusi aspek-aspek desa dengan lebih efektif.

Perubahan signifikan terjadi lagi setelah UU No. 22 Tahun 1999 diterbitkan, yang mengatur adanya Badan Perwakilan Desa (BPD). BPD Cikoneng terbentuk pada tahun 2001 dengan 11 anggota. Kemudian, peraturan yang lebih baru, yaitu UU No. 32 Tahun 2004 dan UU No. 8 Tahun 2005, mengubah fungsi BPD, dan hanya menyisakan 9 anggota, sementara Kepala Desa tidak lagi merangkap sebagai anggota BPD tetapi menjadi mitra kerja.

Perkembangan Pembangunan Desa Cikoneng

Pembangunan desa merupakan kolaborasi antara pemerintah desa, pelaksana pembangunan, dan masyarakat sebagai penerima manfaat. Sebelum tahun 1980, telah ada pembentukan Lembaga Sosial Desa yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Kemudian, Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD) dibentuk untuk membantu Kepala Desa dalam melaksanakan program-program pembangunan.

Setelah UU No. 22 Tahun 2004 dikeluarkan, LKMD mengalami revitalisasi dan menjadi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD), yang lebih fokus pada pemberdayaan masyarakat melalui partisipasi aktif dalam berbagai inisiatif pemerintah.

Daftar Kepala Desa Cikoneng dari Masa ke Masa

Sejarah kepala desa di Desa Cikoneng menunjukkan perjalanan panjang dan perkembangan kepemimpinan di desa ini. Berikut adalah daftar nama-nama kepala desa dari yang pertama hingga yang terbaru:

  • 1762: Kepala Desa Bapak Raksa Yuda/Aris Bintang
  • 1880-1900: Kepala Desa Bapak M. Singawinata Demang Singamanggala
  • 1900-1907: Kepala Desa M. Natayuda Singamanggala
  • 1907-1913: Kepala Desa M. Suraitapura Demang Singamanggala
  • 1913-1918: Kepala Desa Partasuanda Natayuda
  • 1918-1928: Kepala Desa Suraitapura Singamanggala
  • 1928-1938: Kepala Desa Murca Suraitapura
  • 1938-1958: Kepala Desa Partasuanda Natayuda
  • 1958-1965: Kepala Desa Gandawijaya
  • 1965-1971: Kepala Desa Oma Suhana
  • 1971-1984: Kepala Desa SH. Poniman
  • 1984-1993: Kepala Desa Kiking SH. Poniman
  • 1993-2001: Kepala Desa Koko HS
  • 2001-2002: Pjs. Kepala Desa M. Toha
  • 2002-2008: Kepala Desa Jaja Martha
  • 2008-2014: Kepala Desa Jaja Martha
  • 2014-2020: Kepala Desa Elin Herlina

Pengembangan desa Cikoneng menunjukkan betapa pentingnya peran masyarakat dan pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang berkelanjutan dan makmur. Keberadaan sumber daya alam, seperti sungai dan curah hujan yang cukup, mendukung kehidupan masyarakat yang bergantung pada sumur dangkal dan air hujan untuk kebutuhan sehari-hari, terpenting bagi kehidupan mereka.

Next Post
Kabar Duka, Ayah Meninggal Dunia di Usia 85 Tahun

Kabar Duka, Ayah Meninggal Dunia di Usia 85 Tahun

Fokus Nasional

© 2025 FokusNasional - Seluruh hak cipta dilindungi hukum Republik Indonesia.

Informasi Kami

  • Hubungi Kami
  • Privacy Policy

Social Media

No Result
View All Result
  • Home
  • Teknologi
  • Properti
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Historia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?